Pemerintah Provinsi (Pemprof) DKI Jakarta berencana merestorasi Kediaman Gubernur DKI Jakarta. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp22.288.355.510.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai perbaikan kediaman nomor satu Jakarta, silakan kunjungi laman resmi Sistem Informasi Perencanaan Pengadaan Terpadu Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (Sirup LKPP) DKI.
Sirup LKPP menyebutkan penganggaran dilakukan oleh Badan Perencanaan dan Pertahanan Tata Ruang (Citata) Cipta Kariya DKI Jakarta dan namanya paket pekerjaan restorasi Rumah Gubernur DKI Jakarta
Namun anggaran untuk restorasi tersebut Istana Gubernur DKI dinilai terlalu tinggi sehingga disorot.
Dibandingkan tahun sebelumnya, biaya perbaikan Rumah Gubernur DKI sebesar Rp 2.901.369.116 (Rp 2,9 miliar).
Artinya, nilai anggaran yang dialokasikan tahun ini untuk pemugaran Istana Gubernur DKI meningkat hampir sepuluh kali lipat.
Rencana Baru
Direktur Pelayanan DKI Chitata Heru Helmawant menegaskan, anggaran renovasi Istana Gubernur DKI Jakarta sudah sesuai rencana.
“Iya, masih ada batasan besaran anggaran. Tergantung rencana,” kata Helu saat ditemui di kawasan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kamis (25 April 2024).
Soal anggaran renovasi rumah sebesar Rp 22,28 miliar, Pak Helu mengaku belum mengetahui rincian alokasinya.
Namun porsi anggaran terbesar diperkirakan akan dibelanjakan untuk pekerjaan restorasi di Rumah Gubernur DKI.
Struktur bangunan yang akan dibangun diperuntukkan bagi ruang protokol dan kamar anak.
“Yang aman itu konstruksi. Artinya lebih banyak konstruksi baru dan lebih banyak perbaikan. Kalau bangunan induk tidak bisa diubah,” kata Herr.
Konsep Desain
Pak Herr menyampaikan, pemugaran Rumah Dinas Pertama Jakarta saat ini sedang dalam tahap perencanaan dalam bentuk konsep desain.
Konsep desainnya nanti akan dibicarakan dengan Gubernur DKI atau Direktur Daerah. \
“Setelah rencana selesai, kami akan menyiapkan dokumen penawaran dan kemudian mengajukan penawaran kepada manajer konstruksi,” kata Mr. Hell.
Pak Hell menjelaskan bahwa tahap perencanaan berlangsung selama tiga bulan dimulai pada bulan Maret 2024.
Proyek tersebut diharapkan selesai pada Mei 2024 atau paling lambat awal Juni.
“Perencanaan sudah berjalan untuk tiga bulan ke depan. Kemarin tandanya satu bulan lagi,” kata Herr.
Untuk Interior dan Protokol Gubernur
Pak Neraka mengatakan anggaran tersebut mencakup beberapa perbaikan struktural di dalam dan di luar rumah dinas.
“Interior dan eksterior akan dipugar, kemudian lanskap dan lebih banyak bangunan kayu akan dibangun,” kata Hell.
Soal anggaran pemugaran sebesar Rp 22,28 miliar, Pak Helu menegaskan, Kantor Gubernur DKI Jakarta merupakan situs cagar budaya.
Restorasi memerlukan anggaran yang besar karena dilakukan secara tepat sasaran.
“Setiap bangunan bersejarah itu spesifik. Ya, kami membutuhkannya dengan harga yang berbeda-beda. Cuma dari segi harga, ini sebenarnya rumah rata-rata, jadi harga per meter perseginya,” kata Hel.
“Dengan asumsi harga rumah biasa antara 8 juta hingga 10 juta rupiah per meter persegi (untuk perbaikan), pasti akan lebih mahal untuk gedung perkantoran.
Namun, setelah restorasi, Gubernur DKI bisa memberikan masukan mengenai situasi di rumah dinas jika diperlukan. Selalu berkonsultasi dengan pengguna. Hanya itu yang dia butuhkan. “Apakah ini bisa diperhitungkan dalam konsep perencanaan?” kata Neraka.
Anggaran disorot. Anggota DPRD DKI Jakarta Aida Mahmuda, anggota Fraksi PDI Perjuangan, sebelumnya mempertanyakan besaran anggaran sekitar Rp 22,28 miliar untuk proyek restorasi Rumah Gubernur DKI Jakarta.
“Saya tidak bertanya kepada Pak Neraka apakah keluarga seperti itu benar-benar ada. Kalaupun ada, pembangunan seperti apa yang akan dituju?
Kami masih belum tahu anggarannya di mana disebut-sebut sudah terdaftar di Badan Perencanaan dan Pertahanan Tata Ruang (Citata) Cipta Kariya DKI Jakarta
“Katanya masuk anggaran Citata. Saya juga tidak tahu. “Saya lupa kalau Chitata punya anggaran,” kata Aida.
Average Rating